global news nusantara.co.id – Buol, 11 Maret 2021.
Zoom Meeting yang di langsungkan oleh Alumni Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Kembali menghadirkan Bupati Buol sebagai salah satu narasumber, Rabu, 10 Maret 2021.
Topik Kali ini adalah seputar Penyuluh di era tranformasi digital dalam pembangunan berkelanjutan.
Turut hadir narasumber lain seperti Dr. Ir. Moh Nur Sangadji, DEA dan beberapa akademisi lainya yang kompeten di bidang tersebut diatas.
Digitalisasi Yang Humanis
Tak di pungkiri, era transformasi digital, menandai babak baru dalam sejarah kehidupan manusia. Hal yang beberapa dekade yang lalu sulit untuk di bayangkan, terjadi hari ini. Jarak tak lagi menjadi batasan, pekerjaan sebagian besar sudah melek digital, terlebih di tengah pandemi, hampir semua pekerjaan di lakukan dari rumah (WFH) atau minimal bekerja dengan tetap menerapkan social distancing dan protokol kesehatan yang ketat.
“Perkembangan arus informasi saat ini, memaksa kita untuk lebih teliti dalam menangkap dan memahami segala sesuatu. Sebab, era distruption dalam tingkat tertentu justru berpotensi menciptakan dehumanusasi” tutur Bupati Buol.
Olehnya, menurut Bupati Buol, hal yang paling penting adalah mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan sekalipun era transformasi digital memaksa aktifitas manusia di lakukan melalui medium tekhnologi digital. Perlahan peran manusia seakan tergantikan oleh mesin-mesin canggih, yang mampu bertindak lebih efektif, cepat, dan efisien” ujar Bupati.
“Ancaman dehumanisasi kian nyata, olehnya tugas kita adalah tetap memanfaatkan tekhnologi untuk memaksimalkan aktifitas kita, namun tetap mengedepankan humanisme dan socius atau mempraktekan aktifitas manusia sebagai mahkluk sosial” ujarnya.
Sisi positifnya, digitalisasi dapat di manfaatkan untuk kemajuan ekonomi khususnya dalam ranah kebijakan dan aplikasi program.
“Saat ini, dengan digitalisasi berbasis data, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi persoalan ekonomi suatu wilayah, mengetahui solusi kongkrit. Menguasai data yang valid seperti luas lahan, jumlah produksi dan produktifitas, dll” tutur Bupati.
Smart Goverment dan SDGs
Tuntutan untuk praktek kebijakan yang sesuai dengan perkembangan tekhnologi dan data adalah juga tanggung jawab kemanusiaan.
Olehnya, untuk Tahun ini, transisi pengelolaan kebijakan berbasis IT dan data satu pintu terus di galakan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan satu ekosistem data terpusat (Big Data) yang terus menerus di upgrade setiap saat untuk efektifitas program dan kebijakan.
“Sebelum menuju pada Smart City, transisinya di lakukan lewat adaptasi pada program smart goverment. Untuk saat ini, seminimal mungkin semua kebijakan harus di dasari atas data. Platform kebijakan dan aktifitas tekhnis harus terus terpublikasi untuk membangun transparansi dan akuntabilitas dan pertanggung jawaban publik” lanjut Bupati Buol
Olehnya saat ini, selain setiap OPD di tuntut menyajikan data secara up to date, setiap aktifitas OPD dan pimpinan daerah terus di publikasi di media online dan media sosial baik Facebook, Instagram, Youtube, Website, berkerjasama dengan media antara.
Saat ini, di era perkembangan tekhnologi, jika tidak di arahkan pada hal-hal yang konstruktif, justru dapat terjerembab pada praktek yang akhir-akhir ini lagi marak dengan apa yang dikenal Post Truth (politik paska kebenaran).
Prakteknya mengemuka lewat politik identitas, hoax, dan instrumen mengeksploitasi sisi emosional manusia. Akses informasi yang terbuka dan bebas menyebabkan, segala berita harus di cerna dengan perspektif kemanusiaaan, sebab, jika tidak, bahkan kebohongan dapat menjadi di kebenaran di era distrupsi saat ini.
Olehnya, agar transformasi digital dapat bermanfaat bagi generasi akan datang, tugas kita saat ini adalah menyiapkan alam yang berkelanjutan baik secara ekologi, ekonomi, dan sosial.
“Tantangan Pembangunan Berkelanjutan ada tiga sesuai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Global yakni Mengurangi Kesenjangan, Mengurangi Kemiskinan, dan Melindungi Lingkungan” tutup Bupati Buol Dua Periode ini.(Tim-global)