Globalnewsnusantara co.id Misteri kematian Feki Adam (37) warga Desa Bigo Kecamatan Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, mengundang tanya masyarakat Bolmut setelah menghilang beberapa hari akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa Kamis (24/2/2022)
Menurut pengakuan Udin Patilima, salah satu warga yang menemukan korban, bahwa mereka menemukan korban di area hutan bakau aliran sungai bolas tepatnya di Desa Bigo Selatan.
“Saat kami temukan kaki dan tangan dalam keadaan terikat dengan senar, penemuan setelah kami mencium bau menyengat, setelah mengikuti sumber bau tersebut dan akhirnya menemukan korban yang sudah dalam keadaan meninggal. Korban kami temukan di atas air, sudah membengkak dan tanpa busana,” ungkap Udin.
Wakil ketua DPRD Bolmut Saiful Ambarak, saat bersua dengan sejumlah awak media menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Saudara (FA) ,namun ada yang mengelitik pikiran saya kenapa ada informasi kematian Almarhum adalah misterius dengan tangan terikat,tentunya ada kejadian yang tidak normal atas kematian Almarhum tersebut, hal ini akan menjadi teror dan trauma di tengah tengah masyarakat, olehnya atas nama lembaga DPRD dan Pribadi saya mengharapkan kepada pihak kepolisian Resort Bolmut agar dapat mengambil langkah langkah sesuai prosedur yang ada agar masyarakat tidak di hantui oleh ketakutan yang misterius seperti ini secara kasat mata terungkap oleh saksi penemu jenazah dimana Almarhum meninggal dengan tangan terikat saya pikir kepolisian lebih tahu akan kronoligis penemuan mayat tersebut dan wajib untuk di ungkap, pinta Ambarak.
Kapolres Bolmut melalui Kasat Reskrim AKP, Herdi Manampiring mengatakan, warga Desa Bigo atas nama FA sudah lima hari dinyatakan hilang, dan telah ditemukan sore tadi sekita pukul 15: WITA.
“Pihak Polres Bolmut mendampingi korban sampai di rumah sakit. Hasil pemeriksaan awal oleh dokter, posisi korban dalam keadaan tangan terikat. Ada indikasi benturan di kepala. Namun kasus ini akan dikembangkan oleh tim penyidik Polres Bolmut. Kami akan terus dalami kasus ini, karena dugaan kuat korban meninggal tidak wajar,”ucap Herdi (redaksi)
