banner 728x250

Dzikir dan Kajian Pada HARLAH Ke-95 NU BUOL

banner 120x600
banner 468x60

Globalnewsnusantara.co.id – Buol

Nahdlatul Ulama (NU) Dan Banom NU (PMII) telah memperingati hari lahir yang ke-95 pada Minggu, 31 Januari 2021 08:00 WIB. Selama 95 tahun berdiri, tidak bisa dipungkiri eksistensi NU sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di dunia serta harus kita akui keberadaannya

banner 325x300

Namun, tentu masih banyak harapan dan cita-cita lebih tinggi yang ingin dicapai. Seperti yang disampaikan oleh Ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kab Buol Rasid S Basara.

Rasid S. Basara berharap di usia 95 tahun ini, NU semakin memantapkan sebagai organisasi Islam terbesar di dunia yang dicerminkan dari pengaruh NU yang memberikan manfaat tidak hanya bagi Indonesia, tapi bahkan dunia.

Ia berharap seluruh kader NU terkhusus PMII semakin mantap menjadi kader militan yang mampu membawa semangat keaswajaan dilingkungan sekitar. Peran PMII yang paling Ia soroti adalah semangat keislaman dan semangat kebangsaan yang dihadirkan. Keberadaan NU, dengan nilai keaswajaan yang dibawanya menjadi penyeimbang atas oknum-oknum yang mencoba membeturkan agama dengan negara.

“Kader-kader PMII, harus menunjukkan bahwa agama seharusnya membawa kesejukan, ketenangan, persahabatan. Bukan permusuhan,” ucapnya

Ketika ditanya mengenai tantangan, Rasid mengungkapkan terdapat beberapa tantangan tersendiri bagi PMII Cabang Buol yang berada di kampus, (bukan universitas Islam)

“Mahasiswa cenderung sangat beragam dari berbagai aspek, contohnya dari kalangan atas. Hal ini memang sudah turun temurun menjadi tantangan. Tapi yang terpenting adalah mengatasi dan menghadapi tantangan tersebut. Dibutuhkan formula yang pas agar dapat melebarkan sayap meskipun berada di kampus, yang notabene banyak yang awam mengenai apa itu Nahdlatul Ulama,” sebutnya.

Mahasiswa yang memiliki latar belakang santri atau berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama merupakan hal yang biasa bila bergabung dengan PMII, namun menarik orang-orang yang awam terhadap NU untuk bergabung menjadi nahdliyin adalah sesuatu yang lebih menantang. Hal inilah yang menjadi salah satu fokus PMII Kab Buol, di peringatan kelahiran NU yang menginjak usia 95 tahun.

Rasid juga menyampaikan beberapa hal dalam menuntaskan tantangan tersebut. Pertama, yaitu aktif dan konsisten membuat kegiatan-kegiatan yang menunjukan identitas organisasi PMII yang baik. Kedua, mendorong kader-kader untuk aktif di organisasi intra kampus.
Tujuannya adalah mendorong kader untuk belajar, masalah terkait bagaimana berorganisasi yang aktif dan mampu memanifestasikannya di organisasi Intra kampus.

Harapannya dari situ, semakin banyak orang yang mengetahui apa itu PMII dan apa itu NU. Ketiga, kolaborasi. Memperbaiki hubungan antara komisariat. Memasifkan kolaborasi dengan organisasi ekstra lain, maupun intra yang ada. Dibutuhkan kerjasama antar kader-kader NU sehingga semangat saling mengalahkan antar organisasi sudah harus diganti dengan semangat untuk saling berkolaborasi.

Terkait dengan status hubungan PMII dan NU, menurutnya, PMII sendiri merupakan salah satu banom NU. Hal ini jelas bagi Rasid karena berdasarkan Keputusan Muktamar NU tahun 2015 di Jombang. Memang pernah PMII menyatakan independen dengan NU di tahun 1972, dalam deklarasi Munarjati.

Alasannya pun jelas, karena PMII menghindari politik praktis yang saat itu NU terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, menurutnya, saat itu deklarasi untuk menyatakan PMII independen merupakan langkah yang tepat bagi PMII.

“Kondisi saat ini sudah berubah. 1984, NU menyatakan kembali ke Khittah 1926, di mana NU sudah tidak lagi terlibat dalam politik praktis. Artinya hubungan NU dengan PMII baik secara historis maupun struktural sudah tidak perlu dipermasalahkan. Relasi strategis antara NU dan PMII atau bahkan dengan banom NU lainnya harus menjadi satu kekuatan yang dapat melahirkan kebermanfaatan bagi kemajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Penulis ( Lukman saboy tim global)

banner 325x300