Globalnewsnusantara.co.id
Kementrian Dalam Negeri berikan penghargaan atas kinerja penjabat Bupati Buol Drs.Muchlis,MM, terkait tata kelola pemerintahan daerah selama 10 bulan menjabat.
Kementrian Dalam Negeri mengeluarkan rilis hasil evaluasi kinerja pemerintah daerah dengan mencatut posisi Kabupaten Buol dengan skor 2,74 dan status kinerja sedang. Penilaian ini secara nasional yang menempatkan Buol berada di posisi kedua se-sulawesi tengah.ini tentunya adalah hasil yang sangat membanggakan sebab Sulawesi tengah hanya ada dua Kabupaten yang menempati posisi status tersebut.
Rilis kementrian Dalam Negeri telah beredar luas dan menjadi konsumsi publik dengan membenarkan hasil keputusan Kemendagri terkait hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah secara nasional tahun 2023 yang di laksanakan di bandung.
Selain Kabupaten Buol ada kabupaten Morowali Utara yang juga menempati status “Sedang” dan itu cukup membanggakan Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdi Mastura.
Penjabat Bupati Buol Drs.Muchlis saat di konfirmasi via ponsel hanya mengatakan, “Saya berterimakasih atas capaian hasil evaluasi tata kelola pemerintahan daerah yang berhasil menempatkan Kabupaten Buol di posisi kedua setelah Morowali Utara, ini tentunya akan menjadi jawaban atas segala bentuk agitasi yang berkembang di daerah ini ” Papar Bupati Buol Drs.Muchlis.
Dan perlu di ketahui,Pj.Bupati Buol Drs.Muchlis selama 10 bulan menjabat telah melakukan beberapa upaya yang menguntungkan bagi daerah antara lain:
1.Menerima Batuan Hibah Mobil Pemadam Kebakaran dan Ambulans dari Jepang untuk optimalisasi layanan kesehatan melalui Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri.
2.Kerjasama akses Investasi dengan Pengusaha Jepang untuk pasar komoditi jagung.
- Pemberian Beasiswa full gratis dari Yayasan Pendidikan Athirah Makasar Untuk siswa/siswi berprestasi dari keluarga tidak mampu di Kabupaten Buol
- Inisiatif pengusulan kepada Pemerintah Pusat untuk pembukaan beberapa Ruas Jalan di wilayah Kabupaten Buol, sebagai Prioritas Infrastruktur Sulawesi Tengah untuk membuka akses barang dan jasa. Salah satunya adalah poros Panilan jaya – jatimulya sepanjang 8,9 KM yang sedang dalam proses pekerjaan .
- Training peningkatan Kompetensi Siswa dan Guru Kabupaten Buol dalam rangka peningkatan Numerasi dan Literasi pendidikan, bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan ZENIUS Primagama.
- Kolaborasi dengan Pemda Kabupaten Sumedang dalam rangka SPBE dan Percepatan Penurunan Stunting.
- Kerjasama Dengan Politeknik Transportasi Darat Indonesia-Sekolah TinggiTransportasi Darat (PTDI-STTD) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pola pembibitan dalam rangka mencetak tenaga ahli di bidang transportasi darat.
- Kontrak Kerjasama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya (Prof.Yohanes Surya ), sebagai upaya peningkatan Kompetensi siswa /siswi Kabupaten Buol, dalam Bidang Sains dan matematika.
- Kerjasama dengan Provinsi Jawa Barat tentang Merit Sistem Pegawai dan Pelayanan Publik serta Potensi Daerah.
- Fasilitator sekaligus mediator antara masyarakat dan perusahaan perkebunan sawit, dengan membentuk tim gabungan ( pemerintah, petani/ pemilik lahan, perusahaan dan lembaga swadaya masyarakat ). Untuk menyelesaikan beberapa permasalahan antara petani plasma, koperasi dan perusahaan sawit yang telah berlangsung sangat lama.
- Kerjasama dengan Universitas Hasanuddin dalam pembuatan kajian yang komperhensif tentang pertambangan mineral dan batuan di KabupatenBuol .
- Menginisiasi pembukaan beberapa Program Studi perkuliahan dalam pembelajaran jarak jauh Universitas Tadulako , yang telah mendapat persetujuan dari Kemendikbudristek RI.
- Pembangunan Kawasan Transmigrasi di Kecamatan Palele yang telah memasuki tahap finishing.
Selain beberapa pencapaian tersebut, Muchlis juga menjelaskan, bahwa ia akan terus menjalankan tugas pemerintahan di Buol sampai batas waktu yang ada yakni pada bulan Oktober 2023.
“Soal perpanjangan waktu biarlah menjadi kewenangan Kemendagri dan gubernur serta ketentuan dan takdir Allah” Papar Drs.Muchlis yang juga hingga saat ini masih menjabat sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Sulawesi tengah tersebut.
“Saya bukan orang yang berambisi atas jabatan, karena jabatan adalah amanah. Jika masih di perpanjang saya akan menjalankan amanah negara tersebut dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab, jika tidak saya akan kembali bertugas di Provinsi Sulawesi Tengah, tambah putra Alm. Kisman Yodjodolo , tokoh senior Partai Demokrasi Indonesia ( PDI ) Sulawesi Tengah tersebut .
Perihal perjalanan karir selanjutnya, Ketua IKAPTK ( Ikatan Keluarga Alumni Pandidikan Tinggi Kepamongprajaan ) Sulawesi Tengah, ini menegaskan sebagai ASN dirinya tidak boleh berpolitik praktis, maka saat ini karir yang di tempuh adalah karir birokrasi.(Sumber Kominfo/Global)