Cilegon – GlobalNewsNusantara.Co.ID napak tilas pejuang geger Cilegon Banten yang dibuang di Manado diungkap oleh Walikota Cilegon, H Helldy Agustian S.E., S.H. perjalanan panjang diselimuti terik matahari Kota Manado kalah itu tidak membuat Walikota Cilegon, H Helldy Agustian menundah niatnya untuk mengungkap fakta para pejuang yang dibuang atau diasingkan dari Cilegon Banten.
Walikota Cilegon, H Helldy Agustian S.E., S.H. sendiri adalah keturunan dari Kiay Syeikh. Mas Mohammad Arsyad Thawil Al Bantani yang juga salah satu pejuang geger Cilegon. perjalanan panjang bersama istri tercinta Hanny Seviatri dan rombongan Pemerintah Cilegon ikut berjalan diterik matahari kota manado kunjungi makam – makam pejuang asal Cilegon Banten atas kebenaran sejarah Ungkap Fakta- Fakta Pejuang Geger Cilegon yang ada di Kota Manado.
Walikota Cilegon, H Helldy Agustian S.E., S.H. mengungkapkan fakta pejuang geger cilegon yang dibuag atau diasingkan dari Cilegon Banten tercatat berjumlah (99) sembilan puluh sembilan orang ulama dibuang berasal dari Cilegon Banten.
Napak tilas ini juga didampingi Asda II, Dikrie Maulawardhana, Kepala Dinas Perhubungan, Andi Affandi, Kepala Kesbangpol, Buchori, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Heri Mardiana, Staf Ahli Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Ahmad Aziz Setia Ade Putra ikut dalam napak tilas Jumat (19/11/2021) pekan lalu di manado.
“Dahulu ada sebelas orang yang dibuang dimanado diantaranya yang dikenal Kiay Syeikh. Mas Mohammad Arsyad Thawil Al Bantani. selain Arsyad Thawil, ada juga salah satunya adalah Kiay Hi Djafar keturunan yang ada dicilegon itu adalah Dewan dari Partai PAN Ibu Hj Nurseha beliau asal Bojonegara,” ungkap Walikota Cilegon, H Helldy Agustian S.E., S.H. yang ditemani oleh istri tercinta Hanny Seviatri dalam perjalanan napak tilas untuk Ungkap Fakta- Fakta Pejuang Geger Cilegon di Manado.
Selanjutnya kata Walikota Cilegon H Helldy Agustian S.E., S.H. ada juga Kiay Hasnawi dan Kiay Hormahosim Pahlawan kesultanan Banten dari garis keturunan pangeran Aryadila, semuanya adalah Pahlawan Geger Cilegon. Kiay Hasnawi dan Kiay Hormahosim tiba di Manado umur 46 tahun pada tahun 1888.
Lanjut Helldy, Walikota Cilegon yang paham dengan sejarah para Kiay, Ulama yang terlibat dalam memperjuangkan kemerdekan Indonesia yang berasal dari tanah Jawa dan Cilegon Banten, juga menjelaskan Keturunan dari Haji Sukirman dari Jaton, kenapa disebut Jaton, karna pejuang dari jawa dibuang ke Tondano maka disebut Jaton atau Jawa Tondano yang paling dikenal yakni Kyai Modjo. Kuturunan dari Kyai Modjo di Jaton atau Jawa Tondano terbilang banyak.
Dari sekian banyaknya para Ulama dan Kiay yang berjuang dan diasingkan oleh Belanda terdapat sembilan puluh sembilan (99) ulama yang dibuang di seluruh Indonesia itu berperang dan terbanyak jumlahnya itu sesuai fakta berasal dari Cilegon Banten ungkap Walikota Cilegon H Helldy Agustian S.E., S.H.
Kebenaran fakta Sejarah ini selain tercatat di Cilegon Banten, juga ikut dibenarkan oleh Presiden saat itu Ir Soekarno dalam pidato di alun – alun Cilegon Banten, “ada banyak Pejuang Kemerdekaan di Republik Indonesia yang ada, salah satunya Kiay Syeikh. Mas Mohammad Arsyad Thawil Al Bantani beliau adalah seorang pejuang Kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Cilegon Banten,” kata Presiden Ir Soekarno dalam pidato di alun – alun Cilegon Banten.(Kifli Abijulu)