=====================================
Buol Globalnewsnusantara.co.id Selasa, 28 September 2021
Bupati Buol dr. H. Amirudin Rauf, Sp.Og, M.Si, kembali di daulat menjadi narasumber dalam lintas pagi RRI Toli-toli, Buol. Parigi, dengan Tema “Kendala Ekspor Komoditi Toli-toli, Buol dan Parigi”, .
Turut hadir Kepala Kantor Bea Cukai Pantoloan, dan Kepala Pelayaran Toli-toli.
Berikut point penting yang menjadi arahan Bupati Buol diantaranya :
Sejarah dan Peluang Jalur Pelayaran
Bupati Buol coba kembali ke sejarah pada Tahun 60-an terjadi penyelundupan ke Tawau, Komoditas yang di selundupkan adalah Kopra. Kopra.
” belajar dari sejarah, hal ini menandakan bahwa sejak dulu jalur perdagangan di tiga Kabupaten ini utamanya Buol dan Toli-toli ramai dan lancar sebagai jalur dagang komoditas ” ujarnya.
Dalam Konteks saat ini, komoditas tersebut masih ada. semisal Cengkeh, Coklat dan Komoditas lain seperti Jagung, bahkan saat ini di Buol telah terjadj surplus sapi.
” Artinya Potensi Wilayah kita dgn segala ragam Komoditasnya terbuka ruang dan peluang ekspor ke luar daerah bahkan global” ucap Bupati.
Oleh sebab itu, hal yang harus di siapkan, adalah membuka jalur tol komoditas supaya bisa langsung ke konsumen tanpa jalur panjang.
“Yang terpenting adalah bagaimana jalur dagang komoditas ini menghasilkan nilai tambah bagi daerah. Dan memiliki implikasi peningkatan kesejahteraan rakyat” terang Bupati.
Tiga Syarat Utama
Bupati Buol menegaskan bahwa untuk dapat menguasai jalur dagang regional dan global, membutuhkan tiga prasyarat, yakni:
1). Kontinuitas
2). Kualitas
3). Kuantitas
Tiga syarat utama ini menjadi jaminan lancarnya jalur perdagangan baik regional maupun global.
“Hanya dengan tiga syarat itu, jalur dagang komoditas dapat kita kuasai. Apakah itu bisa kita penuhi? Tentu saja bisa!”
Dalam logika ekonomi kita hanya bisa mengkapitalisasi jalur dagang ini jika para petani bisa kita arahkan untuk menghasilkan komoditas-komoditas yang di butuhkan di pasar luar daerah.
Sebab, kendala yang di hadapi selama ini adalah “Fluktuasi harga” disini problem utama kesejahteraan rakyat khusudnya petani. Harga yang tidak menentu menjadi salah satu problem sistemik sektor pertanian kita.
Monopoli Oligopoli
Bupati Buol menyoroti salah satu penyebab fluktuasi harga akibat ekonomi dan jalur dagang di kuasai oleh monopoli oligopoli Perdagangan, yakni sebuah sistem ekonomi yang di kuasai oleh segelintir orang.
Oleh sebab itu, ada ruang dimana kekuasaan pemerintah mengatur jalur pasar dan keterdiaan pasokan komoditas pemerintah memiliki kapasitas dan otoritas untuk meminimalisir praktek Oligopoli dagang.
Peran Pemprov
Di butuhkan peran semua pihak dalam skala Provinsi. Semua stakeholder harus terlibat, di akar rumput masyarakat harus di wakili dengan koperasi.
” Pemprov Sulteng bisa membangun badan kerjasama regional di Sulteng khususnya di tiga wilayah: Buol, Toli-Toli dan Parigi Moutong” lanjut Bupati.
” Kita membutuhkan pengorganisasian ekonomi, demi membangun partisipasi rakyat dalam mendorong suplay komoditas berimplikasi bagi kesejahteraanya “.
Oleh sebab itu, dalam penutupnya Bupati Buol menegaskan setiap daerah harus mampu mengkapitalisasi peluang ini.
SUmber berita PROKOPIM (9tim global)