banner 728x250

Narasumber Virtual Dialog Lintas Pagi RRI, Bupati Buol Tekankan Peran Tokoh Masyarakat Di Tengah Pandemi

banner 120x600
banner 468x60

===================================

Buol Globalonewsnusantara.co.id Senin, 23 Agustus 2021

Bupati Buol dr. H. Amirudin Rauf, Sp.Og, M.Si hadir Virtial dan menjadi Narasumber dalam Dialog lintas pagi RRI, dengan mengambil tema “Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap penanganan covid-19”, bertempat di Rujab Bupati Buol.
Adapun beberapa point pentinga penekanan Bupati Buol diantaranya terkait :

banner 325x300

Dampak Pandemi

Bupati Buol menyampaikan bahwa pandemi sudah berlangsung hampir dua tahun. Tentu memberi dampak psikologis bagi setiap orang.
“rentang waktu pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun, dengan berbagai pembatasan sosial, wajar membuat kita jenuh dan bosan” ungkap Bupati.
Sampai hari ini, belum ada kepastian kapan pandemi ini dapat berakhir. Sebab, hampir seluruh dunia merasakan hal yang sama, sembari berpikir untuk keluar dari jerat pandemi ini.
“Kekhawatiran semakin bertambah, sebab, virus covid-19 ini bukanya mereda, justru terus meningkat dan bermutasi dalam varian baru” lanjut Bupati mantan dokter ini.

Peran Tokoh Dalam Menangkal Hoax

Bupati menekankan, bahwa karena kunci terbebas dari pandemi adalah bagaimana kesadaran masyarakat dalam memahami dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tantu selain dengan langkah kebijakan pemerintah.
“Peran Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan profesinal serta pemerhati adalah menjadi juru bicara pemerintah di tengah-tengah masyarakat” tegas Bupati.
Sebab, tanpa bantuan dan kerjasama seluruh sektor di daerah, akan sulit menangani pandemi ini, tentu dampaknya adalah banyak kerugian yang di alami rakyat, dan akan banyak korban meninggal akibat ganasnya virus ini” lanjut Bupati.
Oleh sebab itu, peran tokoh masyarakat harus menjadi filter bagi isu-isu yang berkembang di masyarakat, menjadi penangkal hoax dan provokasi yang justru memperkeruh penanganan covid-19 di Kabupaten Buol.
“Ada segelintir oknum yang bisa jadi tujuanya baik, tetapi tanpa sadar statement di media sosial justru menciptakan opini liar di masyarakat tentang pemahaman keliru tentang pandemi dan penangananya” Ujar Bupati.
Padahal, dalam kondisi seperti ini setiap orang mestinya menjadi bijak, setiap orang utamanya tokoh masyarakat bertanggung jawab atas nyawa manusia. Pandemi menuntut kepedulian dan tanggung jawab kemanusiaan.
“agar tidak berkembang opini liar dan masyarakat tidak menjadi salah paham, kami terus mengundang para tokoh masyarakat duduk bersama, mengeluarkan saran dan keluhanya, agar aspirasi menemukan ruang yang tepat dan menjadi solusi” himbau Bupati.
Sebagian, justru memilih tidak hadir, dengan tetap mencoba membangun opini yang tidak sesuai dengan pemahaman yang kompeten dan disiplin keilmuanya, baik tentang virus maupun penanganan medisnya.
Kondisi ini yang membuat masyarakat memiliki pemahaman yang keliru. Pada kondisi ini pemerintah dengan kewenangan mengatur, menghadapi berbagai keliru, termasuk tanggapan berbagai nasyarakat.

Peran masyarakat yang lebih utama, tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.

Setiap orang adalah penyampai berita dan informasi. Di era digitalisasi setiap informasi sekalipun kebohongan dan fitnah yang di sampaikan berulang-ulang akan menjadi kebenaran.
Olehnya. Share informasi yang benar akan sangat membantu dalam menyelamatkan eksistensi manusia di tengah pandemi.

Sumber berita PROKOPIM (tim global)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *