Globanewsnusantara.co.id 29 juni 2021
Kekuatan militer Indonesia memang tengah diperkuat oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dengan menghadirkan pesawat dan kapal tempur terbaru.
Bagi Prabowo Subianto untuk menunjang keamanan TNI butuh jet tempur yang canggih laiknya F-35 buatan Amerika Serikat (AS).,dikutip dari tribun news.
Berbagai upaya diketahui sudah dilakukan Indonesia untuk bisa membeli jet tempur itu yang juga diklaim tercanggih di kelasnya.
Tetapi beruntung bagi Indonesia belum sampai mencapai kesepakatan jual beli jet tempur ini.
Bukan apa-apa, pasalnya dalam sebuah laporan terbaru mengenai klaim Jet F-35 adalah yang terhebat di kelasnya ini harus ditinjau ulang.
Bagaimana tidak? laporan terbaru itu mengungkapkan bahwa burung besi buatan Paman Sam ini ternyata masih kalah dengan jet tempur buatan Rusia.
Dengan hasil SU-35 cuma akan kalah dari F-35 jika jumlahnya lebih sedikit daripada F-35.
Artinya adalah jumlah yang sama, Su-35 pun memiliki keunggulan bisa mengalahkan F-35.
National Interest juga menuliskan bahwa saat perang pecah bukan tidak mungkin F-35 akan memiliki peluang bertempur dengan Su-35.
Publikasi itu mencatat bahwa gagasan dari studio desain Sukhoi ini telah menarik perhatian analis militer Barat.
Bahkan Rusia juga tidak berhenti di situ, tetapi dia terus mencari cara untuk memodernisasi pesawat tempur jenis ini.
Pakar militer majalah National Interest juga melakukan simulasi pertempuran antara Su-35 dan F-35.
Kedua pesawat tempur itu juga disebut sebagai jet terbaik Rusia dan Amerika saat ini.
Menurut penilaian penulis, keuntungannya itu tidak berpihak pada pejuang Amerika.
“Bagaimana empat F-35 menangani empat Su-35? Kemungkinan besar mereka akan mengubah arah dan memanggil F-22 Raptor dan F-15C untuk membantu.” ujar analis.
Ini merupakan solusi yang menurut para ahli paling optimal untuk pilot F-35, karena pesawat ini sama sekali tidak dirancang untuk pertempuran udara.
Dalam hal manuver, F-22 juga lebih dianggap mampu tetapi masalahnya adalah terlalu sedikit F-22 Raptor dan F-15C untuk menghadapi Su-35.
Saat pertempuran nyata, jarang pula ada pesawat lain yang dapat memberikan dukungan tepat waktu, yang berarti bahwa pilot F harus berjuang sendiri.
Dalam hal ini, F-35 pun cuma memiliki satu cara untuk selamat dari tabrakan dengan pesawat Rusia.
Yaitu, pesawat tempur AS juga harus menghindari kontak dekat menggunakan sistem dan peralatan siluman yang terdeteksi di pesawat.
Jika tidak Su-35 akan tidak memberikan musuh kesempatan untuk bertahan hidup