Buol – GlobalNewsNusantara.Co.ID Bupati Buol melaksanakan acara ramah tamah sekaligus makan malam bersama dengan Prof. DR. dr. Abdul Razak Thaha., M.Sc, Sp.GK (K) dan DR. Endang Ruswiyani., M.Pd, bertempat di Rujab Bupati Buol, Selasa (28/6/22).
Turut hadir dalam acara tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi Umum, sejumlah Pimpinan OPD, Camat Biau dan sejumlah Lurah, sejumlah OKP dan Ormas, serta Panitia Sosialisasi RAN PASTI. Selain itu turut mendampingi Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kab. Buol.
Dalam ramah tamah ini, dilanjutkan dengan diskusi tentang kondisi bangsa saat ini. Berikut catatan-catatan pentingnya:
1). Diskursus Kebangsaan
Komitmen kebangsaan kita saat ini mendapat ujian berat. Ujian berbentuk konflik yang dapat memecah belah ikatan kebangsaan.
“Kita butuh satu komitmen kebangsaan. Satu ikatan yang di dasarkan pada cita-cita bersama” ujar Prof Aca.
Ancaman terhadap keutuhan bangsa hari ini menyeruak dalam berbagai bentuk, semisal: gerakan ekstrimisme, polarisasi politik, dan juga fragmentasi ideologi yang makin melebar.
“Sebenarnya, penting untuk belajar dari sejarah, bagaimana pendiri bangsa dulu, menempatkan kepentingan bangsa lebih utama di bandingkan ego sektoral dan ideologis” Lanjut Prof Aca.
Di sambung oleh Bupati Buol, bagaimana diskursus Kebangsaan ini membutuhkan sekelompok orang yang memiliki kreatifitas (creative Minority).
2). Transformasi Gerakan di Buol
Dalam diskusi ini juga di bahas mengenai kondisi Buol yang memiliki budaya gerakan rakyat (ekstra parlemen) yang masif.
Dari sejak daerah ini resmi berdiri, gerakan rakyat baik mahasiswa, buruh, petani terus tumbuh dan menjadi kontrol aktif pemerintah.
Akan tetapi, beberapa kelompok aktivis ini saat ini mendukung kebijakan dan program pemerintah.
“Di Buol saya melihat organisasi-organisasi ini menyatu dalam satu ikatan yakni cita-cita bersama”
Beberapa organisasi masyarakat dan pemuda, saat ini memang mendukung program pemerintah daerah seperti One Man One Cow, P3K, dan Taura.
Organisasi dengan latar belakang Ideologi yang berbeda, baik LMND, Anshor, dan beberapa organisasi lainya.
3). Sisi Positif Digitalisasi
Dalam diskusi ini juga di bahas bagaimana era digitalisasi dan arus informasi dapat berkontribusi bagi cita-cita bersama.
“Era digitalisasi adalah keterbukaan informasi dimana semua informasi dapat dengan muda di akses. Jika hal ini mampu di manfaatkan secara positif dapat membantu upaya membangun konsesus kebangsaan dan cita-cita bersama”
Olehnya, penting untuk menjadikan arus keterbukaan informasi dapat berkontribusi bagi kemajuan daerah.
- Transformasi Kepemimpinan dan Gagasan
Salah satu hal yang di soroti dalam diskusi ini adalah, pentingnya melanjutkan gagasan dan pembangunan yang telah di rintis selama 10 Tahun ini.
Berbagai program kerakyatan yang telah di bangun, harus di lanjutkan oleh pemimpin daerah setelah ini.
“Amanat kesejahteraan dan cita-cita bersama harus dapat di lanjutkan, dengan terus di kawal oleh organisasi dan teman-teman aktivis” ujar Prof. Aca.(Salam)