banner 728x250

Rapat MCP dan Penyusunan APBD Tahun 2022, Bupati Buol Tekankan Pentingnya “Peta Jalan” Capai Target RPJMD

banner 120x600
banner 468x60

=====================================

Buol Globalnewsnusantara.co.id Kamis, 23 September 2021

Bupati Buol dr. H. Amirudin Rauf, Sp.Og, M.Si memimpin langsung rapat terkait evaluasi peningkatan Monitoring Centre of Prevention (MCP) KPK sekaligus rapat terkait penyusunan APBD Tahun 2022. Bertempat di Aula Kantor Bupati Buol,
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Sekretaris daerah, dan Para Pejabat Tingga Pratama Kabupaten Buol.
Adapun yang menjadi arahan Bupati Buol diantaranya :

banner 325x300

Berpikir Linear dan Eksponensial

Bupati Buol menyoroti tentang bagaimana pola pikir dan paradigma mesti dirubah dan menyesuaikan tuntutan zaman seperti sekarang ini.
Kemajuan tekhnologi, dan akses informasi yang semakin mudah, semestinya menjadikan setiap pemangku kebijakan dapat melakukan hal-hal besar.
Menurut Bupati Buol, ada dua cara berpikir yang kemudian menentukan perilaku, keduanya benar, akan tetapi salah satunya dapat melakukan banyak hal dibanding yang lain.
“Ilustrasinya begini:
1…..= 10, jika berjalan 2 langkah adalah 1 Meter, maka untuk mencapai 30 meter dibutuhkan 60 langkah. Inilah yang disebut cara berpikir linear” ucap Bupati.
Berbeda dengan cara berpikir “Eksponensial”, Bupati Buol mengutip sebuah Buku yang berjudul: “The Future Is Faster how You Think karya Peter dan Steven Kotler”
Berpikir Eksponensial atau perkalian itu menggunakan rumus kelipatan. Misalnya dia bermain di sebuah bisnis atau investasi yg bisa memberi manfaat 50% setiap tahun. Maka akan berbeda jika dia memulai dari 100 juta (untung 50 juta) dengan yg memulai dari 1 milyar (untung 500 juta). Akibatnya, karena uang yg dia miliki di awal menentukan hasilnya di akhir, dia cenderung berhemat dan berusaha tidak memakai uangnya untuk kenyamanan dulu. Ini disebut “Menunda Kenyamanan”. Sebuah kondisi yg mutlak dibutuhkan jika ingin hidup nyaman di kemudian hari. Dia akan berusaha menambah terus uang cash nya supaya bisa memulai apapun dengan awalan yg besar
Sebaliknya banyak orang justru memilih berpikir linear atau garis lurus. Kerangka berpikir yg digunakan bukan perkalian tetapi penambahan.
Jadi dia merasa tidak ada hubungan antara uang yg dimiliki sekarang dengan penghasilannya bulan depan atau tahun depan. Karena itu tidak ada ikatan dg uang yg dimilikinya dan cenderung dihabiskan. Dengan pikiran
“dari pada tidak jadi apa apa”, akhirnya uangnya dijadikan mobil, motor, rumah dan benar benar tidak jadi apa-apa secara finansial selain hanya beban atau liability” tegas Bupati.
Orang-orang sukses akan memilih “menunda Kenyamanan”, mereka belajar dari Filosofi Bambu Cina, dimana tujuanya adalah bagaimana bisa bersabar untuk terus menjulang tinggi.
“yang terpenting saat ini adalah merubah paradigma dan pola pikir kita” Lanjut Bupati Buol.
Setelah selesai menyampaikan sambutan pembukanya, dilanjutkan dengan evaluasi dan paparan data MCP tiap OPD.
Penyusunan APBD 2022 : Peta Jalan Wujudkan Target RPJMD
————————————————————————-‘
Bupati Buol menghimbau dalam menyusun APBD harus memiliki rencana aksi dan Peta Jalan. Hal ini dapat di turunkan lebih tekhnis dalam bentuk Time Schedule.
” Peta jalan ini berdasarkan kondisi masalah dan jalan mewujudkan target kita. Dengan peta jalan kita memiliki satu pegangan dalam mencapai target ” lanjut Bupati.
Olehnya Bupati berpesan agar setiap jajaran di pemerintahan utamanya pimpinan OPD. Memiliki terobosan dalam kebijakan.
Berkaitan dengan Tim Penyusun KLHS dimana disitu terdiri dari pakar, di harapkan dapat selesai dalam waktu 2 Bulan penyusunanya.

Gambaran Fiskal APBD Tahun 2022

Kepala Bappeda dalam paparanya menjelaskan Posisi Fiskal Kab. Buol:
Sektor pendapatan 921 M, Pos PAD 60 Miliar lebih. BLUD 40 Miliar.
DAK 123 Miliar. Komposisi belanja APBD 2022 berjumlah 597 Miliar.
Berkaitan dengan penyusunan APBD Tahun 2022, Bupati Buol menekankan agar di arahkan pada pemenuhan capaian target RPJMD dalam sektor prioritas semisal Pertanian, Perkebunan, Peternakan.
“Koordinasi Lintas sektor harus betul-betul di jalankan. OPD yang berkaitan dalam beberapa program peningkatan kesejahteraan harus sinergis dan melakukan “lompatan jauh kedepan” dalan hal mewujudkan target RPJMD di sektor tersebut” tegas Bupati.

Sektor Pendidikan dan Kesehatan harus lebih maksimal dan ekstra kerja keras.

Beberapa fokus utama dalam penyusunan APBD Tahun 2022 adalah: peningkatan Produksi beras 50 ribu Ton, pencapaian populasi sapi 50 ribu ekor.
OPD semisal Dinas PU harus dapat mengidentifikasi wilayah mana yg dapat mendorong produktifitas Jagung dan Beras, dengan membangun sarana penunjang baik saluran irigasi, jalan kantong produksi, dll.
“Membangun program harus sesuai dengan target RPJMD. Koordinasi di permasif semisal antara Dinas Pertanian dan PU. Harus ada sinkronisasi dalam program dan kebijakan”
Dengan demikian akan terjadi sinergitas. Sebab, bagj Bupati Buol kekuatan itu terletak pada kerjasama dan komunikasi.
“Manfaatkan peluang-peluang yang ada, dinas-dinas yang berkaitan dengan program kesejahteraan harus melipat-gandakan kerjanya untuk capai target RPJMD.
“OPD dalam program kesejahteraan harus melakukan lompatan jauh kedepan, olehnya penyusunan APBD Tahun 2022 harus mengabdi pada cita-cita kesejahteraan tadi” tegas Bupati.
Terakhir, Bupati Buol juga meminta dalam penyusunan APBD Tahun 2022 harus di kontrol dan koordinir di bawah Bimbingan Pak Sekretaris Daerah.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *