====================================
Buol Globalnewsnusantara.co.id Rabu, 02 Juni 2020
Bupati Buol H. Amirudin Rauf melaksanakan peninjauan lokasi pembibitan/pembenihan udang di Dusun Morombue, Desa Lakea 1. Rabu, (2/6).
Turut hadir bersama Bupati, Ketua DPRD Kabupaten Buol, Wakil Ketua DPRD dan anggota, Inspektorat, Kadis Perikanan dan jajaranya, beserta Camat Lakea.
10 Juta Benur/Bibit
Dalam kesempatanya Bupati bersama rombongan DPRD Kab. Buol langsung melihat langsung beberapa bangunan infastruktur fisik pembibitan udang tersebut.
Setelah meninjau Bupati Buol melangsungkan dialog lepas bersama jajaran terkait rencana pembenihan benur udang di lokasi tersebut.
“Bagaimana Perkembangan progress pembenihan benur kita dan mengirim tenaga untuk magang di Takalar? Ujar Bupati memulai dialog.
“Kami sudah mengirim satu orang, untuk tahap awal dalam melakukan “Magang” ke Balai Perikanan Budidaya Air Payau Kementrian Kelautan dan Perikanan di Takalar. Alhamdulilah tinggal beberapa minggu lagi sudah akan selesai. Kedepan kita akan mengirim lebih tenaga magang” Jawab Kadis Perikanan dan Kelautan.
Untuk di ketahui, Bupati Buol bersama jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan telah mencetuskan program pendederan untuk memproduksi “Noply” atau benur udang sebelum di tabor dan di budidayakan.
“Dengan Kapasitas infrastruktur seperti ini, kita dapat mengembangkan kurang lebih 10 Juta Noply atau benur udang, agar pemerintah memfasilitasi bibit udang bagi tambak masyarakat” ujar Bupati Buol.
“Morombue akan jadi sentra pendederan benur udang lokal. Bibit kita akan menjadi bibit asli daerah Buol yang telah di sesuaikan dengan kondisi alam di Wilayah Buol”
Afirmasi Benur/Bibit
Kebijakan mengembangbiakan noply sampai menjadi benur siap tabur adalah upaya Pemda dalam mensubsidi biaya pengadaan bibit bagi tambak masyarakat. Hal ini di sadari betul, menjadi salah satu hambatan dalam budidaya tambak tradisional masyarakat.
“Saya sudah menguji bagaimana prospek ekonomi tambak tradisional. Hasilnya dari 1 hektar itu mencapai 600 kg. biaya produksi paling besar itu adalah biaya pembelian bibit. Kurang lebih untuk lahan 1 hektar itu mencapai angka 9 juta, sebab 75 rupiah/ekor harga bibit” ujar Bupati.
“Dengan angka seperti itu, masyarakat pasti sulit untuk mengadakan pembelian bibit. Olehnya pemda menggagas untuk mengafirmasi bibit/benur, sehingga masyarakat dapat mengakses bibit secara gratis (afirmatif)” Lanjut Bupati Buol.
Rencananya, lokasi pendederan Dusun Morombue akan memproduksi bibit sebanyak 10 juta ekor. Hal ini akan di distribusikan di tambak masyarakat yang saat ini proses percetakanya sedang berjalan.
“Karena saya sudah menguji secara ekonomis budidaya tambak tradisional, saya yakin jika benur dan percetakan di tanggulangi pemda, maka kesejahteraan dapat di wujudkan”
“Saya tidak mau bertaruh atas nasib rakyat, jika hal ini belum saya buktikan tutupnya.
sumber berita PROKOPIM (tim global)